Rabu, 25 Februari 2015

Pembelajaran Sains yang Islami

Sains bukanlah suatu hal yang selalu dianalogikan dengan fenomena, rumus-rumus, dan kimiawai. Pembelajaran sains terutama pada pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan salah satu mata pelajaran wajib yang termasuk ke dalam kriteria ketuntasan kelulusan sekolah di SMP Al-Muttaqin. Selain itu IPA merupakan mata pelajaran yang termasuk ke dalam kriteria wajib pada ketuntasan lulusan sekolah yang harus dicapai peserta didik. Selain mata pelajaran IPA kriteria kelulusan yang wajib di tempuh oleh peserta didik di SMP Al Muttaqin yaitu Fiqih,  Aqidah, Matematika dan IPA.
Pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam yang memiliki dua cabang mata pelajaran yakni Fisika dan Biologi, peserta didik dituntut untuk mampu dalam praktikum serta pendalaman teori sains. Namun teori dan praktikum yang berlandaskan saintifik ini tidak akan seimbang bilamana dalam pembelajaran sains tersebut tidak tersisipkan nilai-nilai religi yang dapat menjembatani keseimbangan ilmu pengetahuan dengan agama.


Ilmu Pengetahuan yang berbasis sains belakangan ini mulai tersinkronisasi dengan penemuan-penemuan yang berlandaskan kitab Al-Quran. Banyak ditemukan beberapa buku maupun artikel yang melengkapinya dengan tema dan pembahasan yang berhubungan dengan kemukjizatan Al-Quran, baik yang bersumber dari Al-Quran itu sendiri maupun sunah nabawiyah. Sebab, Al-Quran adalah kalam Allah yang menjadi teman ilmu dan musuh kebodohan. Al-Quran akan tetap menjadi mukjizat abadi. Keajaibannya tak akan habis dan ilmunya tak akan sirna. Kontradiksi antara ilmu pengetahuan dan Al-Quran tidak akan pernah terjadi sampai kapan pun, kecuali jika terdapat penafsiran yang salah terhadap ayat-ayat Al-Quran, atau ilmu tersebut melenceng dari kebenaran. Seperti firman Allah, “Kami akan memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda (kekuasaan) Kami di segala wilayah bumi dan pada diri mereka sendiri, hingga jelas bagi mereka bahwa Al-Quran itu adalah benar. Tidaklah cukup bahwa sesungguhnya Tuhanmu menjadi saksi atas segala sesuatu?” (Fushshilat:53).
Selain motto Akhlak, Bahasa, dan IT (ABI), SMP Al-Muttaqin juga mengedepankan sains dalam mata pelajaran yang merupakan salah satu ketuntusan kelulusan sekolah yakni Ilmu Pengetahuan Alam. Dalam hal pembelajaran sains terutama pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam, guru dituntut untuk mensinkronisasikan antara teori kurikulum yang dipegang dengan kebesaran Tuhan Yang Maha Esa. Hal ini juga merupakan suatu tuntutan dalam pemenuhan kompetensi inti dalam kurikulum 2013 pada KI.1 yang memuat mengenai kompetensi sikap spiritual.
SMP Al-Muttaqin memiliki fasilitas laboratorium yang terbilang memadai untuk jenjang sekolah menengah pertama. Fasilitas tersebut sebagai penunjang bagi peserta didik dalam pembelajaran saintifik, baik dalam teori sains IPA maupun praktikum. Laboratorium tersebut didesain sesuai dengan kompetensi kurikulum yang ada, sehingga peserta didik mampu mengikuti kompetensi kurikulum yang berlaku dalam pembelajarannya.
Sains diciptakan justru sebagai salah satu jembatan manusia dengan Allah, sebagai sarana untuk semakin menguatkan keimanan seorang hamba kepada Allah Swt. Faktanya banyak ilmuwan yang justru memeluk agama Islam karena pengetahuan mereka. Semoga dalam setiap proses pembelajaran guru mampu menguatkan teoritasnya serta dapat menyangkutpautkan dengan mukjizat Al-Quran, sehingga peserta didik terpupuk imannya dalam suatu konsep pembelajaran yang islami.
**Aep Firman, S.Pd

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan tinggalkan komentar anda disini!